Kamis, 29 Oktober 2015

Membuat Anggaran Alat Catu Daya


Komponen Alat dan Bahan
Alat Dan Bahan
Jumlah
Harga
Gambar
1.     Solder
1
Rp. 32.000

2.     Timah

1/per meter
Rp.19.000

  1. Bor

1
Rp.450.000

  1. Papan PCB

1
Rp.6000

  1. Travo 5A
1

Rp.83.650


  1. Dioda Bridge

4
Rp. 12.000 (3000x4)

  1. Kapasitor 47uF/16V
6
Rp.2.100 (Rp.350x6)

  1. IC 7800&7900

2
Rp.12.000
(Rp.6000x2)

  1. Resistor

4
Rp.400
(Rp.100x4)

  1. LED Warna Merah dan Biru 3mm-5mm

2
Rp.2000

  1. Socket Banana

9
Rp.31.500
(Rp.3500x9)


  1. Kabel AC

1
Rp.35.000

  1. Transistor

1
Rp.5000

  1. Sakelar Switch On-OFf

1
Rp.5000

  1. Kaca Arkilik

6
(Persegi)
Rp. 20.000


Gambar Skematik:


Gambar Hasil Jadi Alat Catu Daya Pada Semester 4 Kemarin:


Sumber Dan Referensi:

Alat&Harga: Toko PCM Di Jalan Beji, Depok, http://fjb.kaskus.co.id/
Gambar: https://www.google.com/

Sabtu, 17 Oktober 2015

Konsep Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekuivalensi


PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Dalam dunia teknik khususnya mengenal pula adanya istilah bisnis, malah dunia luar maju teknologinya karena anak teknik yang berinovasi dengan tentunya banyak barang-barang elektronik yang dijual dipasaran, contohnya telepon genggam yang sangat pesat kemajuannya. Oleh karena itu kita harus mempelajari ekonomi yang sangat penting untuk menunjang kehidupan sesorang apapun latar belakangnya. Dengan ilmu ekonomi yang kita terapkan dalam bidang elektro yang sangat membantu untuk bisnis atau menejemen keuangan dalam bidang teknisi.

  • Rumusan Masalah

Masalah dalam makalah ini adalah untuk memperkenalkan atau memahami apa itu ekonomi teknik lebih dalam dan juga bisa untuk mengerti isi dari sub-sub materi yang ada didalamnya. Karena kita sebagai anak teknik harus memahami apa itu ekonomi menurut sudut pandang anak teknik, mata kuliah ekonomi memang bukan salah satu matakuliah pokok namun dengan ekonomi kita bisa mengenal apa itu untung rugi dan banyak lagi, karena setiap perlu tahu atau konsep dasar dari ekonomi itu sendiri.

  • Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang ekonomi teknik yang mencakup materi-materi yang ada seperti ruang lingkup ekonomi teknik, memahami tentang proposal teknik dan hubungannya ekonomi teknik , memahami tentang proses pengambilan keputusan, tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan, terutama dalam bidang engineering, analisis pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, dan proses pemecahan masalah. Dimana itu semua kita bahas dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam apa itu “Ekonomi Teknik”.

PEMBAHASAN

  • Konsep Nilai Waktu Dari Uang

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu dari uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang pada masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.

Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akan datang maka kita harus mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat pengembalian, maka konsep time value of money sangat penting dalam masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang, nilai Rp. 1.000 yang diterima saat ini akan lebih bernilai atau lebih tinggi dibandingkan dengan Rp. 1.000 yang akan diterima dimasa akan datang.

Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti.adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dll.

Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang.

  • Pengertian Ekuivalensi

  1. Ekuivalensi

Ekuivalensi Adalah nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.

Dalam suatu kasus untuk mencari suatu alternatif, alternatif tersebut sedapat mungkin diperbandingkan dalam kondisi

  • Memberikan hasil yang sama, atau
  • Mengarah pada tujuan yang sama, atau
  • Menunjukan fungsi yang sama

Penyamaan tersebut sulit untuk dimungkinkan dalam studi ekonomi, maka dibuat dasar ekuivalensi berdasarkan:

  • Tingkat suku bunga
  • Jumlah uang yang terlibat
  • Waktu penerimaan/pengeluaran uang
  • Cara pembayaran kembali modal yang diinvestasikan dalam penutupan modal awal [2]

Dengan kata lain, dalam dua diagram cashflow disebut ekuivalen pada suatu tingkat bunga tertentu, jika dan hanya jika, keduanya mempunyai nilai (worth) yang sama pada tingkat bunga tersebut.

  • Nilai harus dihitung untuk periode waktu yang sama (paling banyak digunakan adalah waktu sekarang (Present Worth), tetapi setiap titik pada rentang waktu yang ada dapat digunakan)
  • Ekuivalensi tergantung pada tingkat bunga yang diberikan (cashflow tidak akan ekuivalen pada tingkay bunga yamg berbeda)
  • Ekuivalensi cashflow tidak harus berarti bahwa pemilihan cashflow tidak penting. Pasti ada alasan mengapa suatu cashflow lebih dipilih dari yang lainnya.

Contoh kasus ekuivalensi

Berapa present worth dari pembayaran Rp. 3000 yang akan anda terima 5 tahun dari sekarang, jika anda dapat menginvestasikan uang anda pada tingkat  bunga 8% per tahun?

Penyelesaian

Jadi cashflow dengan nilai Rp. 2042 saat ini ekuivalen dengan cashflow dengan nilai 3000 pada akhir tahun kelima pada tingkat bunga 8%. [3]

  1. Perumusan Bunga

Bunga adalah jumlah yang dibayarkan akibat kita menggunakan uang pinjaman. Dalam suatu analisa kita dapat menggunakan notasi

i = Interest atau bunga (%)

n = jangka waktu (tahun)

P = Present value (present worth) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat

sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali tahun ke–0

F = Future value (future worth) adalah pembayaran pada saat periode yang akan datang

yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke-n

A = Annual cashflow adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi

berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama  besar dilakukan tahun ke-1 sampai

tahun ke-n sebesar A

G = Gradient yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan

yang sama atau menurun secara seragam [4]

Perumusan bunga

  • Single Payment

Persamaan yang digunakan dalam Single Payment adalah

Dimana:

I = Total bunga yang diperoleh/dibayarkan

P = Jumlah yang dipinjam/dipinjamkan

N = Jumlah peroide terhitung

i = Tingkat suku bunga per peroide

Contoh kasus

Ani menabungkan uangnya $500 di bank. Berapa jumlah uang yang akan ada di rekeningnya setelah 3 tahun. Uang tersebut ditabungnya dengan tingkat suku bunga 6%/tahun? (asumsi tidak ada transaksi lain selama 3 tahun tersebut)

Penyelesaian

  • Uniform Payment

Uniform Payment adalah pembayaran dalam jumlah yang sama pada setiap akhir periode selama N periode waktu tertentu.

  • Uniform series compound amount factor
  • Uniform series sinking fund factor

Contoh kasus:

Si Suryo menyimpan uang di sebuah lembaga perkreditan sebesar $500 pada setiap akhir tahun. Bila tingkat suku bunga yang diberikan lemabag tersebut sebesar 5% per tahun, berapa jumlah simpanan si Suryo pada akhir tahun ke-5?

Penyelesaian:

Berikut adalah contoh soal beserta jawaban dari ekivalensi:
1. Suryo meminjam uang di bank sebesar $12000,- dipinjam dengan perjanjian akan dikembalikan dalam waktu 4 musim (tahun) dengan bunga 7%per musimnya. Bagaimana caranya Suryo membayar hutang dalam waktu 4 musim?

Solusi:

Pengembalian uang sejumlah $12000,- dalam 4 musim dapat dilakukan dengan beberapa cara. Hanya saja si pengambil keputusan ‘Suryo’ harus mengetahui kondisi ekonominya sendiri.

Cara 1 : Setiap akhir musim akan dibayar sebagian pokok pinjaman dan bunganya, karena jumlah pinjaman $12000,- maka pokok yang dikembalikan setiap akhir tahun adalah $ 12000,- / 4 = $ 3000,-. Rencana pengembalian adalah sebagai berikut:

Dengan cara ini Suryo meminjam sebesar $12000 dikembalikan sebesar $14100

Cash flownya:


Cara 2: Setiap musim hanya dibayar bunganya saja, sedangkan pokok dikembalikan pada akhir pinjaman. Rencana pengembalian adalah sebagai berikut:


Dengan cara ini Suryo meminjam sebesar $12000 dikembalikan sebesar $15360

Cash flownya:


Cara 3: Setiap musim tidak bayar apa-apa, baik bunga maupun pokok dibayar pada akhir musim. Rencana pengembalian adalah sebagai berikut:

Dengan cara ini Suryo meminjam sebesar $12000 dikembalikan sebesar $15729,552

Cash flownya:


Konklusi: Dari ketiga cara tersebut cara pertama adalah pengembalian uang yang paling murah karena setiap akhir musim akan dibayar sebagian pokok pinjaman dan bunganya. Namun itu tergantung si pengambil keputusan dan kondisi ekonominya.

  1. Present Worth Analysis

Nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan ekivalensi dari sejumlah Cash Flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat suku bunga (i) tertentu.

Kegunaan

Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu sekarang

Berapa modal P yang harus diinvestasikan pada saat sekarang (t=0), dengan tingkat suku bunga (i) %, per tahun, sehingga pada akhir n periode didapat uang sebesar F rupiah.

Rumus:

P = F 1/(1+i)N     atau     P = F (P/F, i, n)

Contoh:

Seseorang memperhitungkan bahwa 15 tahun yang akan datang anaknya yang sulung akan masuk perguruan tinggi, untuk itu diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp 35.000.000,00. Bila tingkat bunga adalah 5 %, maka berapa ia harus menabungkan uangnya sekarang?

Jawab:

F = 35.000.000,00 ; i = 5 % ; n = 15

P = (35.000.000) (P/F, 5, 15)

= (35.000.000) (0,4810)

= Rp 16.835.000,00

  1. Future Worth Analysis

Nilai sejumlah uang pada masa yang akan datang, yang merupakan konversi dari sejumlah aliran kas dengan tingkat suku bunga tertentu.

Kegunaan

Untuk mengetahui analisis sejumlah uang pada waktu yang akan datang

Bila modal sebesar P rupiah diinvestasikan sekarang (t = 0), dengan tingkat bunga i %, dibayar per periode selama n periode, berapa jumlah uang yang akan diperoleh pada periode terakhir?

Rumus:

F = P (1+i)N   atau F = P (F/P, i, n)

Contoh:

Seorang pemuda mempunyai uang sebesar Rp 20.000.000, di investasikan dibank 6 % dibayar per periode selama 5 tahun. Berapakah jumlah uang yang akan diperoleh setiap tahunnya ?

Jawab:

P = Rp 20.000.000,00; i = 6 % ; n = 5

F = P (1+i)N

= Rp 20.000.000 (1 + 0,06)5

Atau

F = P (F/P, i, n)

= (Rp 20.000.000) X (1,338)

= Rp 26.760.000,00

  1. Annual Worth Analysis

Sejumlah serial Cash Flow (aliran kas) yang nilainya seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran kas kedalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam.

Kegunaan

Untuk mengetahui analisis sejumlah uang yang nilainya seragam setiap periodenya (nilai tahunan)

Agar periode n dapat diperoleh, uang sejumlah F rupiah, maka berapa A yang harus dibayarkan pada akhir setiap periode dengan tingkat bunga i % ?

Rumus:

A = i / (1 + i )N – 1   atau A = F ( A/F, i, n)

Contoh:

Tuan sastro ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun. Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00. Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di tabung setiap tahunnya ?

Jawab:

F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10

A = F (A/F, i, n)

= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)

= (Rp 225.000.000) X (0,0570)

= Rp 12.825.000

4). Gradient

Pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik dengan kenaikan yang sama atau penurunan yang secara seragam.

Kegunaan

Untuk pembayaran per periode kadang-kadang tidak dilakukan dalam suatu seri pembayaran yang besarnya sama tetapi dilakukakn dengan penambahan /pengurangan yang seragam pada setiap akhir periode.

Rumus:

A = A1 + A2

                        A2 = G (1/i – n / (1 + i)n – 1)

                             = G (A/G, i, n)

Keterangan:

A         = pembayaran per periode dalam jumlah yang sama

A1       = pembayaran pada akhir periode pertama

G         = “Gradient” perubahan per periode

N         = jumlah periode

Contoh:

Seorang pengusaha membayar tagihan dalam jumlah yang sama per periode. Perubahan per periode dengan jumlah uang sebesar Rp 30.000.000 selama 4 tahun. Dengan bunga sebesar 15 % per tahun. Berapa jumlah pembayaran pada akhir tahun pertama?

Jawab:

A2       = G (A/G, i, n)

= Rp 30.000.000 (A/G, 15 %, 4)

= Rp 30.000.000 (0,5718)

= Rp 17.154.000

5). Interest Periode

Interval waktu yang dijadikan dasar dalam perhitungan bunga. Biasanya dalam perhitungan bunga digunakan periode satu tahun (annually), ½ tahun (semi annually), atau bulanan (monthly)

  1. Konsep Ekuivalensi

Jumlah uang yang berbeda dibayar pada waktu yang berbeda dapat menghasilkan nilai sama (ekuivalensi) satu sama lain secara ekonomis. Misal seseorang meminjam uang sebesarsatu juta Rupiah dan aka menggantinya 4 bulan yang akan datang dengan suku bunga 10%, terdapat banyak cara untuk mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga untuk menunjukkan konsep ekuivalensi. Ekuivaalensi disini yang berarti cara pembayaran yang memilki daya tarik yang sama antara kedua belah pihak.


Kesimpulan

Jika kita ingin menginvestasikan uang kita, yang harus kita pahami secara mendalam yaitu prinsip konsep nilai waktu dari uang dan mampu menganalisa secara mendalam. Jangan kita tertipu dengan angka yang fantastis, namun dibalik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan Metode Ekivalensi adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai uang waktu berbeda.

Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :

1.     Jumlah uang pada suatu waktu

2.     Periode waktu yang ditinjau

3.     Tingkat bunga yang dikenakan

Sumber/Daftar Pustaka: